CEO#1 : Kerja Keras vs Kerja Pintar

Semua founder sukses yang gw kenal & temui memiliki kesamaan, di awal bisnisnya porsi kerja keras mereka sangat dominan dibandingkan kerja pintar.

Sebelum lanjut baca twit ini, biar sama pandangan kita, ini arti Kerja Keras & Kerja Pintar.

Kerja Keras : kerja yang mendahulukan kuantitas atau jumlah tugas yang berhasil diselesaikan.
Kerja Pintar : kerja yang fokus pada kualitas agar dapat memberikan hasil yang optimal.

Tahun 1 : 100% Kerja Keras
Tahun 2 : 90% Kerja Keras & 10% Kerja Pintar
Tahun 3 : 80% Kerja Keras & 20% Kerja Pintar

Di atas ini hanya contoh, setiap founder memiliki timeline nya masing-masing, tapi kerja keras di awal udah pasti lebih banyak Kenapa lebih banyak kerja keras?

Lihat gambar di paragraf pertama, seharusnya kamu sadar orang yang mendorong bola tersebut baru membuat bola dengan pisau setelah mendorong kotak dulu, terlihat dari bekas dorongan. Dan tidak semua yang mendorong kotak punya pisau.

Artinya apa? untuk bergerak di awal yang dibutuhkan adalah kerja keras. Ketika kita kerja pintar di awal, maka kita akan lebih banyak membutuhkan waktu karena keterbatasan informasi.

Jadi kata kunci dari Kerja Keras vs Kerja Pintar adalah waktu. Variable waktu sangat penting dalam bisnis, ketika variable waktu melebar, akan banyak faktor-faktor bermunculan (*kebanyakan faktor yang kurang menguntungkan).

Di awal tanpa banyak informasi, maka kerja pintar akan banyak memakan waktu, action bisa makin lama dan akhirnya cash akan lama juga masuk.

Jadi kapan harus Kerja Pintar?

Tentu di awal juga kamu perlu Kerja Pintar agar kemudian hari akan lebih banyak menguntungkan bisnis, tapi untuk di awal bisnis porsi secukupnya saja.

Mulai lah Kerja Pintar ketika kamu menerima banyak data, banyak informasi, dan faktor-faktor tertentu yang dapat mendorong kerja pintar

Sekian pembahasan business diary hari ini tentang “Founder : Kerja Keras vs Kerja Pintar”, sangat terbuka untuk diskusi Follow twitter @farizzlfdhl untuk twit tentang business & marketing

Ad